Skip to main content

LAPORAN RESMI SUSUNAN ERLEMENTER

Nama          :    Ahmad Fauzi
Nim             :    10111053
Prodi           :    S1 Farmasi / Tk II / Semester III
Tanggal       :    10 november 2012
Topik          :    Susunan Erlementer.
Tujuan         :    Mengetahui unsur-unsur penyusun protein.
Dasar teori  :   
                       Protein merupakan makro molekul. Protein terbentuk dari molekul asam amino yang
                       membentuk ikatan peptida dengan molekul asam amino lainnya. Semua protein mengandung   
                       unsur nitrogen, karbon, hidrogen, dan oksigen. Kadang-kadang mengandung fosfor dan 
                       belerang. Dari rata-rata prosentase nitrogen dalam protein adalah 16% dengan demikian 1/6   
                       dari protein adalah nitrogen.

Alat yang digunakan : 
  1. Tabung reaksi
  2. Rak tabung reaksi.
  3. Cawan porselin
  4. Lampu spiritus.
  5. Pipet tetes.
Bahan yang Digunakan :
  1. Albumin : putih telur.
  2. Pb Asetat 5 %
  3. Gelatin 2 %
  4. NaOH 10 %
  5. HCl Pekat.

Prosedur dan Skema Kerja :
1. Identifikasi Nitrogen, Oksigen, Hydrogen, dan Karbo :
    a. Masukkan 3 tetes putih telur kedalam cawan porselen letakkan kaca object di atasnya.
    b. Panaskan di atas  lampu spiritus selama 1 menit.
    c. Amati hasilnya :   * Jika tercium bau rambut terbakar maka dalam protin tersebut mengandung nitrogen.
                                  * Bila ada pengarangan maka mengandung unsur karbon.
                                  * Bila pada object glass terdapat embun maka protein tersebut mengandung unsur 
                                     Hydrogen dan Oksigen.
2. Identifikasi Nitrogen dgn NaOH.
    a. masukkan 5 tetes putih telur kedalam tabung reaksi.
    b. tambahkan 10 tetes NaOH 10 % tes dengan kertas lakmus = Lakmus merah menjadi biru.
3. Identifikai Unsur Belerang.
    a. 3 tetes putih telur dimasukkan kedalam tabung reaksi.
    b. Tambahkan NaOH 10 tetes.
    c. Kemudian tambahkan Pb Astat 2 tetes -------> terjadi endapan hitam.

    d. Tambahkan HCl pekat 3 tetes --------> Bau Belerang.

Hasil Pengamatan :

Sampel
Identifikasi
Hasil
Kesimpulan
Putih Telur
Nitrogen
Bau rambut terbakar dan amoniak, merubah lakmus merah jadi biru
+ Unsur Nitrogen
Putih Telur
Karbon
Terdapat pengarangan setelah dibakar
+ Unsur Karbon
Putih Telur
Hydrogen & Oksigen
Adanya penguapan setelah di bakar pada object glass
+ Unsur H & O.
Putih Telur
Belerang
Terdapat bau belerang
+ belerang.


Kesimpulan : Jadi dari percobaan di atas dapat kami simpulkam bahwa pada protein terdapat unsur Nitrogen, Karbon, Oksigen, Hydrogen dan Belerang.









Comments

Popular posts from this blog

UJI EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH MENCIT (Mus musculus L.) SERTA SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

UJI EFEKTIVITAS AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH MENCIT ( Mus musculus L.) SERTA SUMBANGANNYA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Yeni Rusmila Dewi 1 , Lucia Maria Santoso 2 , Mgs. M. Tibrani 3 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya 2,3 Dosen Pendidikan Biologi FKIP Universitas Sriwijaya Email : yd_roesmil@yahoo.com   ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang uji efektivitas air perasan buah nanas ( Ananas comosus L.Merr) terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida darah mencit ( Mus musculus L.). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh air perasan buah nanas dalam menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida darah Mencit . Metode penelitian ini adalah penelitian experimental yang menggunakan 25 ekor mencit galur Sub-Swiss Webster, usia 3-4 bulan, berat badan berkisar antara 31-4...

UJI BIOAVAILABILITAS – BIOEKIVALENSI

UJI BIOAVAILABILITAS – BIOEKIVALENSI Pengertian Bioavailabilitas dan Bioekivalensi Bioavailabilitas adalah Persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang mencapai / tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/ aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin. Bioavailabilitas absolut: bila dibandingkan dengan sediaa intravena yang bioavailabilitasnya 100% Bioavailabilitas relatif : bila dibandingkan dengan sediaan bukan intravena. Bioekivalensi Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi farmaseutik atau merupakan alternatif farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis moral yang sama akan menghasilkan biovailabilitas yang sebanding sehingga efeknya akan sama, dalam hal efikasi maupun keamanan. Jika bioavailabilitas nya tidak memenuhi kriteria bioekivalen maka kedua produk obat tersebut disebut bioinekivalen . A.    ...

SKRINING FITOKIMIA DAN ISOLASI SENYAWA FLAVONOID DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus)

SKRINING FITOKIMIA DAN ISOLASI SENYAWA FLAVONOID DAUN KUMIS KUCING ( Orthosiphon aristatus ). Ahmad Fauzi 10111053 Tingkat III / Semester V Fakultas S1 Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri 2013/2014 ABSTRAK Telah dilakukan skrining fitokimia dan uji kromatografi senyawa flavonoid pada tumbuhan daun kumis kucing ( Orthosiphon aristatus ) dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 96%. Simplisia daun kumis kucing dimaserasi selama 2 hari dan didapat ekstrak kental sebanyak 565,98mg. Uji skrining fitokimia menggunakan uji Wilstater dan uji Bathe- Smith. Uji Wilstater : Isolat ditambahakan 2-4 tetes HCl pekat dan 2-3 potong kecil logam Mg, perubahan warna terjadi dari warna hijau tua menjadi merah jingga yang menunjukkan positif senyawa flavon. Uji Bathe-Smith Isolat ditambahkan HCl pekat lalu dipanaskan dengan waktu 15 menit di atas penangas air terjadi perubahan warna merah tua yang menunjukkan isolat positif flavonon. Selanjutnya...