Skip to main content

UJI BIOAVAILABILITAS – BIOEKIVALENSI



UJI BIOAVAILABILITAS – BIOEKIVALENSI

Pengertian Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas adalah Persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu produk obat yang mencapai / tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/ aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin.
Bioavailabilitas absolut: bila dibandingkan dengan sediaa intravena yang bioavailabilitasnya 100%
Bioavailabilitas relatif: bila dibandingkan dengan sediaan bukan intravena.

Bioekivalensi Dua produk obat disebut bioekivalen jika keduanya mempunyai ekivalensi farmaseutik atau merupakan alternatif farmaseutik dan pada pemberian dengan dosis moral yang sama akan menghasilkan biovailabilitas yang sebanding sehingga efeknya akan sama, dalam hal efikasi maupun keamanan. Jika bioavailabilitasnya tidak memenuhi kriteria bioekivalen maka kedua produk obat tersebut disebut bioinekivalen.

A.        PROTOKOL
1.         Tujuan Penelitian
            Untuk mengetahui kadar Levofloksasin dalam plasma secara in vitro dengan metode Spektrofotometri UV-Vis dan mengetahui validasi metodenya.Validasi metode analisis meliputi linieritas, batas deteksi, batas kuantitasi, ketelitian dan kecermatan.
II.        Rancangan Penelitian
            Penetapan kadar Levofloksasin dalam plasma dilakukan terhadap sampel merk dan generik dengan maksut untuk membandingkan kadar keduanya. Selama ini telah dilakukan penelitian terhadap tablet levofloksasin, diantaranya berupa validasi metode dan analisis levofloksasin secara in vitro dengan menggunakan High Performance Liquid Chomatography (HPLC) oleh Sundari & Suswati. Namun metode ini membutuhkan biaya yang tinggi baik untuk perlengkapan maupun pelarut yang dibutuhkan. Analisis kuantitatif levofloksasin dalam plasma secara in vitro dengan menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis belum pernah dilakukan. Metode ini memberikan cara yang sederhana untuk menetapkan jumlah zat yang sangat kecil dan dengan biaya yang tidak mahal untuk suatu analisis kimia.
III.       Macam Cuplikan Biologis
            A.        Waktu-waktu Pengambilan
Bahan yang digunakan tablet Levofloksasin generik no.Batch 0811019 dan baku pembanding levofloksasin (PT. Indofarma), Tablet levofloksasin (PT. KALBE FARMA), no.Batch 121082, aquabidestilata (OTSUKA), EDTA (Merck), Asam Trikloro asetat (TCA) 10% plasma manusia.

            B.        Gambaran Cara Penanganan Cuplikan
a. Larutan stok levofloksasin baku 100 µg/mL : 10 mg baku levofloksasin dilarutkan dalam 100 mL aquadest.
b. Penyiapan plasma : Darah manusia diambil dari vena ditambah dengn antikoalgulan (EDTA). Kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 15 menit dan diambil supernatannya untuk analisis sample plasma.
IV.       Kriteria Pemasukan dan Pengeluaran Cuplikan
            A.        Penentuan λ maks dan Operating Time
Larutan Levofloksasin 20 µg/mL diambil 1 mL, ditambahkan 0,5 mL plasma. Campuran terebut divorteks selama 3-5 detik lalu ditambahkan TCA 10% sebanyak 2,5 mL. Setelah itu, disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 15 menit (Clevelandclinic, 2007). Filtrat jernih diambil dan serapannya dibaca pada panjang gelombang 200-400 nm. Panjang gelombang dengan serapan terbesar merupakan λ maks. Untuk penentuan Operating Time maka filtrat jernih dibaca serapannya pada menit ke 3, 5, 7, 10, 15.
            B.        Validasi Metode Analisis
                        a. Pembuatan Kurva Baku
Larutan stok 100µg/mL dipipet sebanyak 0,4 ; 0,8 ; 1,2 ; 1,6 ; 2 ; 2,4 mL diencerkan sampai 10 mL dengan aquabidestilata. Masing-masing 1 mL larutan tersebut ditambah dengan 0,5 mL plasma. Kemudian divorteks 3-5 detik. TCA 10% ditambahkan sebanyak 2,5 mL dan disentrifugasi selama 15 menit dengan kecepatan 2500 rpm. Diperoleh filtrat jernih dengan konsentrasi levofloksasin 1 ; 2 ; 3 ; 4 ; 5 dan 6 µg/mL dan masing-masing dibaca serapannya pada λ maks. Dibuat persamaan kurva hubungan antara serapan dan konsentrasi levofloksasin serta dihitung koefisien korelasinya.
                        b. Penentuan LOD dan LOQ
 Untuk menentukan LOD dan LOQ dapat dihitung secara statistik melalui persamaan garis linier dari kurva baku. ( Harmita, 2004 ). Berdasarkan intersep dari kemiringan kurva baku dapat diketahui LOD dan LOQ.
c. Uji Presisi
6 larutan levofloksasin 5µg/mL dalam plasma, masing-masing dibaca serapannya pada panjang gelombang maksimum.
d. Uji Akurasi
Dilakukan dengan metode adisi secara triplo yaitu 0,5 mL plasma disiapkan dalam tabung. Tabung 1 tanpa penambahan baku levofloksasin, tabung 2 ditambah 1 mL baku levofloksasin konsentrasi 10 µg/mL, sedangkan tabung 3 ditambahkan 1 mL baku levofloksasin konsentrasi 15µg/mL.
C.        Penetapan Kadar Levofloksasin
Sebanyak 10 tablet levofloksasin generik yang memenuhi keseragaman bobot tablet digerus hingga halus dan homogen. Serbuk ditimbang secara seksama dengan sejumlah tertentu yang setara dengan 10 mg levofloksasin, dilarutkan dalam aquabidestilata hingga 100 mL. Satu mililiter larutan stok tersebut diencerkan hingga 10 mL. Diambil 1 mL dan ditambahkan dengan 0,5 mL plasma.

B.        DATA
1.         Laporan Khusus.
Penelitin validasi metode analisis kuantitatif tablet levofloksasin merk dan generik dalam plasma manusia secara in vitro dengan metode Spektrofotometri UV-Vis bertujuan untuk mengetahui cara penetapan kadar tablet levofloksasin merk dan generik dalam plasma manusia secara in vitro dengan metode spektrofotometri UV-Vis beserta proses validasinya. Validasi dilakukan bertujuan untuk menguji suatu metode sebelum digunakan untuk penelitian selanjutnya agar sesuai persyaratan penggunaannya. Penetapan kadar tablet levofloksasin generik dan merk dilakukan sebagai langkah untuk membandingkan kualitas keduanya, dimana kualitas suatu obat ditunjukkan dengan efektifitas farmakologinya.
Analisis kuantitatif suatu obat dalam cairan biologis membutuhkan metode dengan selektifitas dan sensitifitas yang tinggi serta memiliki pengganggu sesedikit mungkin. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk analisis ini adalah metode spektrofotometri UV-Vis. Metode ini memiliki keuntungan utama yaitu memberikan cara sederhana untuk menetapkan jumlah zat yang sangat kecil dan dengan biaya yang tidak mahal untuk suatu analisis kimia (Basset et al.,1994).
2.         Data Analisis Untuk Kesahihan Metode Penetapan Kadar
Persamaan garis yang diperoleh dari perhitungan statistik adalah y = 0,05757x + 0,05158 dengan koefisien korelasi (r) 0,9936. Nilai (r) bisa diterima karena (r) tabel untuk derajat bebas (db) 3 dengan taraf kepercayaan 95% < (r) hitung yaitu 0,878 < 0,9936 sehingga memenuhi uji linieritas.
            3.         Data Analisis dan Cuplikan Biologik
           
C.        Analisis Hasil
            1.         Ringkasan Data Subyek Secara Individu
Berdasarkan perhitungan statistik dari kurva baku, didapatkan nilai LOD ( Limit of Detection ) dan LOQ ( Limit of Quantitation ) berturut-turut sebesar 0,2256 dan 0,7519 µm/mL. Hasil uji linieritas dan LOD serta LOQ tersebut menunjukkan bahwa metode ini cukup sensitif.
Dari hasil perhitungan didapatkan koevisien variasi (KV) sebesar 4,871%. Menurut Washington Conference Report on Bio Analitical Method Validation, untuk bioanalisis %KV = 15-20% masih dapat diterima (Mulja & Hanwar, 2003). Berdasarkan syarat tersebut menunjukkan hasil yang diperoleh masih memenuhi persyaratan sehingga dapat dikatakan metode memiliki ketelitian yang tinggi.
2.         Interval Kepercayaan Simetris
Akurasi atau ketepatan merupakan ukuran kedekatan hasil analisis yang diperoleh dengan metode tersebut dengan nilai yang sebenarnya (Mulja & Suharman, 1995). Pada uji ketepatan digunakan metode adisi atau penambahan baku standart, dimana sejumlah tertentu analit yang diperiksa ditambahkan kedalam sampel dicampur dan dianalisis lagi (Harmita, 2004). Digunakannya metode ini disebabkan metrik sampel tidak diketahui sehingga sulit menggunakan metode plasebo. Hasil uji recovery berkisar antara 82,2-104,88%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa % recovery yang dihasilkan masih memenuhi persyaratan ketepatan metode yaitu 80-120% (Harmita, 2004). Dapat dinyatakan bahwa metode ini memiliki ketepatan yang baik ditunjukkan dengan adanya kedekatan antara nilai kadar yang dihasilkan dengan kadar yang sebenarnya.
D.        Ringkasan dan Kesimpulan
Dari hasil uji keseragaman bobot diperoleh penyimpangan bobot berkisar antara 0,109-4,878 %. Dari hasil tersebut dapat dikatakan keseragaman bobotnya baik dan dapat digunakan untuk analisis penetapan kadar tablet levofloksasin. Hasil penetapan kadar levofloksasin secara in vitro diperoleh rata-rata kadar levofloksasin untuk produk generik dan merk berturut-turut sebesar 102,68 ±3,02 dan 138,53 ±5,82 %. Persen kadar yang diperoleh dari kedua sampel jika dibandingkan dengan ketentuan yang ada pada draft USP mengenai kandungan levofloksasin sebesar 98-102% , maka persen kadar untu sampel generik masih memenuhi ketentuan tersebut, tetapi untuk sampel merk hasilnya diatas ketentuan. Hal ini dapat disebabkan karena adanya kesalahan pada saat pembacaaan atau pengamatan instrumen, karena peralatan yang tidak dikalibrasi secara berkala, atau karena kadar yang terdapat dalam sampel tablet merk tidak memenuhi persyaratan, mengingat validasi metode yang dihasilkan sudah valid.
            Kesimpulan
            Metode spetrofotometri UV-Vis yang digunakan memiliki nilai akurasi, presisi dan sensitifitas yang baik, dengan batas deteksi dan batas kuantitasi berturut-turut sebesar 0,2256 dan 0,7519 µg/mL. Penetapan kadar levofloksasin dalam plasma secara in vitro dapat dilakukan dengan metode spektrofotografi UV-Vis yang sudah divalidasi.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG”

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG” Kelompok 5: 1.       ADE IDA LAILATUL 2.       AHMAD FAUZI 3.       EVA NIKMATUL KHUSNA 4.       SISKA DESI ARIYANI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TAHUN AJARAN 2013-2014 KATA PENGANTAR             Bismillahirrohmannirrahim,             Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta sholawat beriring salam untuk rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai contoh tauladan dalam kehidupan.                         Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian dalam tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.             Akhirnya, harapan penulis semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Kediri, 6 Januari 2014                                               

PENETAPAN KADAR ANTALGIN DALAM TABLET

BAB I PENDAHULUAN I.1   Latar Belakang      Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Anief, 1999)      Analgetik atau obat penghilang rasa nyeri adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antalgin merupakan derivat sulfonat dari aminofenazon yang larut dalam air. Obat ini dapat secara mendadak dan tak terduga menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal. Karena bahaya agranulositosis, obat ini sudah lama peredarannya dibanyak negara, antara lain Amerika serikat, Swedia, Inggris dan Belanda. (Raharja 2007)      Berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan kadar suatu obat, tergantung dari struktur kimia dan sifat fisiko-kimianya. Antalgin dapat ditentukan kadarnya dengan menggunakan metode titrasi iodimetri. Titrasi Iodimetri adalah titrasi langsung terhadap zat-zat yang potensial oksidasinya lebih r

CONTOH KEMASAN SEDIAAN KRIM HERBAL