Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2013

metode pembuatan emulsi

Metode Pembuatan Emulsi a.  Metode Gom Kering (Metode Kontinental) Pada Metode Gom kering atau yang biasa dikenal dengan nama metode “4:2:1”, formula yang digunakan untuk membuat corpus emulsi adalah 4 bagian minyak, 4 bagian air, dan 4 bagian gom (atau emulgator). Sedangkan pada metode Kontinental, formulanya adalah “4:3:2”. Setelah corpus emulsi ini terbentuk, bahan – bahan formulatif cair lainnya yang larut dalam fase luar, ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Ada pun zat – zat formulatif lainnya yang berbentuk padat seperti pengawet, stabilizer, pewarna, perasa, dll dilarutkan dalam fase luar terlebih dahulu sebelum ditambahkan ke dalam corpus emulsi. Sedangkan zat – zat formulatif yang dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas emulsi ditambahkan paling akhir. b.    Metode Gom Basah Zat pengemulsi ditambahkan kedalam air (zat pengemulsi umumnya larut dalam air) agar membentuk suatu mucilago, kemudian minyak perlahan-lahan ditambahkan untuk membentuk emulsi, kemudia

EMULSI

EMULSI A. Pengertian Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Emulsi adalah suatu sistem heterogen yang tidak stabil secara termodinamika, yang terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang tidak bercampur, dimana salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan–tetesan kecil, yang berukuran 0,1-100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.       Emulsi berasal dari kata emulgeo yang ertinya menyerupai milk, warna emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut emulsi vera atau emulsi alam, sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat dalam bij tersebut.       Pada pertengahana abad XVIII, ahli farmasi perancis memperkenalkan pembuatan emulsi dari oleum olivarum, oleum anisi dan eugenol oil dengan menggunakan penambahan

Mahasiswa Sains Teknologi Farmasi Hasilkan Produk Kesehatan dari Alam Sekitar

BANDUNG itb.ac.id - Berawal dari pemikiran menggelitik mengenai bahan alam melimpah yang penggunaanya belum optimal, Arsy, Ifan, dan Riri  (Sains Teknologi Farmasi '10 ) berusaha untuk memanfaatkan tanaman Anredera cordifolia menjadi produk kesehatan yang efektif digunakan untuk pengobatan luka ringan. "Banyak tanaman di sekitar kita yang berguna.  Anredera cordifolia keberadaanya melimpah di alam sekitar, mudah ditemukan di dataran tinggi maupun di dataran rendah serta di lingkungan rumah, namun masih sedikit yang memanfaatkan tanaman tersebut, padahal menurut literatur  Anredera cordifolia lebih efektif  digunakan dalam pengobatan luka ringan daripada iodine dengan konsentrasi 50%,"  tutur Arsy. Produk kesehatan yang diberi nama AC-Spray ( Anredera cordifolia -Spray) telah dipamerkan dan dipresentasikan dalam Lomba Produk Kesehatan Nasional (LPKN) pada acara Pharmacy on Innovation 2013 bersama dengan 7 produk kesehatan lain hasil karya mahasisw

EKSIPIEN TABLET

BAHAN PENGISI 1. Avicel (HOPE 5th hal 132-135)     Pemerian : Serbuk kristalin , putih tidak berbau tidak berasa tersusun atas partikel-partikel berpori                       bersifat higroskopis.     Fungsi     : Pengisi tablet -------> konsentrasi 20-90%                     Penghancur tablet---> Konsentrasi 5-15%                     Adsorben-----------> Konsentrasi 20-90%                     dapat digunakan untuk metode kempa langsung maupun granulasi basah    Kelarutan : Sukar larut dalam larutan NaOH 5% b/v praktis tidak larut dalam air, asam encer dan                       sebagian bahan pelarut organik.    Stabilitas  : Avicel stabil, meskipun higroskopis. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat                      sejuk dan kering.    Inkompaktibilitas : Agen pengoksidasi kuat. 2. Kalsium Fosfat Dibasa Dihidrat ( HOPE 5th hal 96-99)     Pemerian    :  Pengisi tablet,dapat digunakan untuk metode kempa langsung maupun granulasi

MATERI KIMIA ORGANIK ALKANA dan ALKENA

Untuk teori dasar dari KIMIA ORGANIK download di sini : http://www.4shared.com/office/vFLgoa2e/0TEORI_DASAR.html dan untuk Materi ALKUNA download filenya di sini : TEORI ALKANA dan yang terakhir adalah untuk materi ALKENA bisa di download di sini : MATERI ALKENA sebelumnya semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

BIOSINTESIS STEROID

STEROIDA Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan penegelompokan ini didasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa. Kelompok-kelompok itu adalah sterol, asam- asam empedu, hormon seks, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin. Ditinjau dari segi struktur molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini ditentukan oleh jenis substituen R1 , R2 dan R3 yang terikat pada kerangka dasar karbon. sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karbon R 1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R 1, R 2, dan R 3, jumlah serta posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon tersebut. Asal Usul Steroida Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan bahwa steroid yang terdapat dialam berasal dari triterpenoid. Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan beasal dari triterpenoid lanoster

Model Kompartemen Ganda

Model kompartemen ganda diperlukan dalam menjelaskan adanya kurva kadar dalam plasma - waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat. Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Jaringan-jaringan yang mempunyai aliran darah paling tinggi dapat berkesetimbangan dengan kompartemen plasma. Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi ini begitu juga darah dapat dinyatakan sebagai kompartemen sentral. Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan kesatu atau lebih kompartemen perifer yang terdiri atas sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit tetapi jaringan-jaringan dalam kompartemen tersebut mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama terhadap obat. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam plasma-waktu yang nonlinier. Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, maka ku

LITERATUR TANAMAN OBAT INDONESIA

Dalam pelajaran ilmu Fitokimia maupun Farmakognosi sangat dibutuhkan acuan dalam mempelajari suatu tumbuhan. Disini saya sediakan file tentang Tanaman Obat Indonesia yang merupakan acuan tentang Morfologi Anatomi Klasifikasi dan Informasi mengenai tumbuhan-tumbuhan herbal di Indonesia beserta cara pembuatan simplisia yang baik. silahkan klik link di bawah ini : http://www.4shared.com/office/lWKjEerk/Tanaman_Obat_Indonesia.html http://adf.ly/aNEs1 Jika ada kesalahan pengunduhan bisa share atau koment. Semoga bermanfaat.

PENETAPAN KADAR NaCl dalam Makanan Ringan ( Snack)

Natrium Klorida (NaCl) dianggap berfungsi untuk mempertahankan pH dan osmolaritas cairan ekstraseluler. Ion klorida juga berfungsi sebagai aktivator enzym amilase dan penting dalam pembentukan HCl dalam lambung karena klorida biasanya diangkut melalui membran biologi oleh difusi pasif , tetapi dalam lambung dan mukosa usus klorida dingkut secara aktif. Natrium klorida lebih dikenal dengan garam dapur atau garam meja yang termasuk kelas mineral halida atau halite. Halite berasal dari bahasa Yunani " Hals" yang artinya garam. Natrium klorida adalah suatu gizi yang esensial dalam makanan manusia dan secara alamiah terdapat di dalam banyak bahan makanan. NaCl juga ditambahkan pada makanan yang diolah sebagai penegas cita rasa dan sebagai bahan pengawet, sebagai bahan bantu dalam formula dan pengolahan, dan sebagai bahan untuk melemaskan adonan pada tiap industri roti. METODE  Dalam analisa penetapan kadar NaCl dalam makanan digunakan Titrasi Argentometri Mohr. PRINSIP  Pen