Skip to main content

Model Kompartemen Ganda

Model kompartemen ganda diperlukan dalam menjelaskan adanya kurva kadar dalam plasma - waktu yang tidak menurun secara linier sebagai suatu proses laju order kesatu setelah pemberian injeksi IV cepat. Dalam model kompartemen ganda, obat didistribusikan dengan laju reaksi yang tidak sama ke dalam berbagai kelompok jaringan yang berbeda. Jaringan-jaringan yang mempunyai aliran darah paling tinggi dapat berkesetimbangan dengan kompartemen plasma. Jaringan-jaringan dengan perfusi tinggi ini begitu juga darah dapat dinyatakan sebagai kompartemen sentral. Sewaktu distribusi awal terjadi, obat dilepaskan kesatu atau lebih kompartemen perifer yang terdiri atas sekelompok jaringan dengan aliran darah lebih sedikit tetapi jaringan-jaringan dalam kompartemen tersebut mempunyai aliran darah dan afinitas yang sama terhadap obat. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan adanya kurva log konsentrasi obat dalam plasma-waktu yang nonlinier. Setelah terjadi kesetimbangan obat dalam jaringan perifer, maka kurva kadar dalam plasma-waktu mencerminkan eliminasi obat dari tubuh yang mengikuti order kesatu.

Suatu obat akan terkumpul dalam suatu jaringan sesuai dengan afinitas obat terhadap jaringan tersebut. Sebagai contoh obat-obat yang larut dalam lemak cenderung terkumpul dalam jaringan lemak. Obat-obat yang mengikat protein lebih terkumpul dalam plasma, oleh karena obat-obat yang terikat protein tidak dapat berdisfusi ke dalam jaringan. Obat-obat juga dapat berikatan dengan protein jaringan dan makromolekul-makromolekul yang lain seperti DNA dan melanin.

Untuk menerapkan analisis kinetik daru suatu kompartemen ganda, harus dianggap bahwa semua proses laju pemindahan obat ke dalam atau ke luar kompartemen merupakan proses order kesatu. Atas dasar anggapan ini, kurva kadar dalam plasma-waktu untuk suatu obat yang mengikuti model kompartemen ganda, paling baik digambarkan dengan menjumlahkan beberapa proses laju order kesatu.


Comments

Popular posts from this blog

CONTOH KEMASAN SEDIAAN KRIM HERBAL

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG”

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG” Kelompok 5: 1.       ADE IDA LAILATUL 2.       AHMAD FAUZI 3.       EVA NIKMATUL KHUSNA 4.       SISKA DESI ARIYANI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TAHUN AJARAN 2013-2014 KATA PENGANTAR             Bismillahirrohmannirrahim,             Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta sholawat beriring salam untuk rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai contoh tauladan dalam kehidupan.                         Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian dala...

SKRINING FITOKIMIA DAN ISOLASI SENYAWA FLAVONOID DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus)

SKRINING FITOKIMIA DAN ISOLASI SENYAWA FLAVONOID DAUN KUMIS KUCING ( Orthosiphon aristatus ). Ahmad Fauzi 10111053 Tingkat III / Semester V Fakultas S1 Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri 2013/2014 ABSTRAK Telah dilakukan skrining fitokimia dan uji kromatografi senyawa flavonoid pada tumbuhan daun kumis kucing ( Orthosiphon aristatus ) dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol 96%. Simplisia daun kumis kucing dimaserasi selama 2 hari dan didapat ekstrak kental sebanyak 565,98mg. Uji skrining fitokimia menggunakan uji Wilstater dan uji Bathe- Smith. Uji Wilstater : Isolat ditambahakan 2-4 tetes HCl pekat dan 2-3 potong kecil logam Mg, perubahan warna terjadi dari warna hijau tua menjadi merah jingga yang menunjukkan positif senyawa flavon. Uji Bathe-Smith Isolat ditambahkan HCl pekat lalu dipanaskan dengan waktu 15 menit di atas penangas air terjadi perubahan warna merah tua yang menunjukkan isolat positif flavonon. Selanjutnya...