Natrium Klorida (NaCl) dianggap berfungsi untuk mempertahankan pH dan osmolaritas cairan ekstraseluler. Ion klorida juga berfungsi sebagai aktivator enzym amilase dan penting dalam pembentukan HCl dalam lambung karena klorida biasanya diangkut melalui membran biologi oleh difusi pasif , tetapi dalam lambung dan mukosa usus klorida dingkut secara aktif. Natrium klorida lebih dikenal dengan garam dapur atau garam meja yang termasuk kelas mineral halida atau halite. Halite berasal dari bahasa Yunani "Hals" yang artinya garam. Natrium klorida adalah suatu gizi yang esensial dalam makanan manusia dan secara alamiah terdapat di dalam banyak bahan makanan. NaCl juga ditambahkan pada makanan yang diolah sebagai penegas cita rasa dan sebagai bahan pengawet, sebagai bahan bantu dalam formula dan pengolahan, dan sebagai bahan untuk melemaskan adonan pada tiap industri roti.
METODE
Dalam analisa penetapan kadar NaCl dalam makanan digunakan Titrasi Argentometri Mohr.
PRINSIP
Pengendapan klorida dalam suasana netral dengan larutan baku AgNO3 dan menggunakan K2CrO4 sebagai indikatornya. Pada permulaan titrasi akan terbentuk endapan perak korida (AgCl) dan setelah titik ekivalen, maka dengan sedikit penambahan AgNO3 akan membentuk endapan perah cromat (AgCrO4) yang berwarna merah bata.
REAKSI :
AgNO3 + NaCL ---------------------> AgCl + NaNO3
2AgNO3 + K2CrO4 -----------------> AgCrO4 + 2KNO3
ALAT & BAHAN
*Pada praktikum kali ini alat yang digunakan adalah :
a. Erlenmayer 250ml
b. Labu ukur 100ml
c. Mortir dan stamfer
d. Corong
e. Biuret
f. Klem dan statis
g. Beakerglass.
h. Batang pengaduk.
i. Pipet tetes
j. Pipet Volume
*Bahan-Bahan yang perlu disiapkan adalah :
1. Larutan baku primer : NaCl 0,0350N
2. Larutan baku sekunder : AgNO3 0,0350N
3. Larutan indikator K2CrO4 5%
garis, kocok sampai homogen.
4. Saring hingga didapat filtran yang jernih, kemudian dipipet filtrat sebanyak 10,0ml dengan pipet volume.
Masukkan kedalam labu erlenmayer 250ml.
5. Ditambahkan indikator K2CrO4 5% 3 tetes.
6. Dititrasi dengan larutan standart AgNO3 0.035 N sampai terbentuk endapan berwarna merah bata.
HASIL PENGAMATAN & PERLAKUAN
A. HASIL PENGAMATAN
Pada proses standarisasi larutan NaCl jernih di tambahkan indikator K2CrO4 pada erlenmayer menghasilkan larutan jernih agak kekuningan, setelah penambahan larutan baku sekunder AgNO3 lama kelamaan akan membentuk endapan yang berwarna merah bata.
Pada proses penetapan kadar sampel snack Cheetos Net , sampel padat dihaluskan dalam mortir dengan stamper, kemdian serbuk sampel ditimbang sebanyak 5gram. Serbuk tadi dilarutkan dalam beakerglas yang berisi aqua panas sebanyak 20ml membentuk larutan yang kental berwarna kuning pucat, dalam hal ini dimaksutkan agar NaCl yang terikat oleh lemak dapat larut sepenuhnya. Kemudian dimasukka kedalam labu ukur 250ml dan ditambahkan aqua sampai tanda batas labu ukur larutan kental tadi berubah jadi agak encer. Larutan tadi disaring sampai didapat filtrat yang jerih, filtran yang didapat dimasukkan kedalam labu erlenmayer sebanyak 10ml. Filtrat ditambahkan 3 tetes larutan indikator K2CrO4 5%, dan kemudian dititrasi dengan AgNO3 sampai membentuk endapan berwarna merah bata.
B. HASIL PERLAKUAN
Hasil yang diperoleh pada titrasi ini adalah :
* Standarisasi AgNO3 dengan NaCl
Larutan baku primer Larutan baku sekunder
10ml 3ml
10ml 2,9ml
10ml 3ml
Rata-Rata : (3 + 2,9 + 3) : 3 = 2,9ml
* Penetapan Kadar NaCl pada snack Cheetos Net
Larutan Sampel Larutan baku sekunder
10ml 5ml
10ml 4,8ml
10ml 5ml
METODE
Dalam analisa penetapan kadar NaCl dalam makanan digunakan Titrasi Argentometri Mohr.
PRINSIP
Pengendapan klorida dalam suasana netral dengan larutan baku AgNO3 dan menggunakan K2CrO4 sebagai indikatornya. Pada permulaan titrasi akan terbentuk endapan perak korida (AgCl) dan setelah titik ekivalen, maka dengan sedikit penambahan AgNO3 akan membentuk endapan perah cromat (AgCrO4) yang berwarna merah bata.
REAKSI :
AgNO3 + NaCL ---------------------> AgCl + NaNO3
2AgNO3 + K2CrO4 -----------------> AgCrO4 + 2KNO3
ALAT & BAHAN
*Pada praktikum kali ini alat yang digunakan adalah :
a. Erlenmayer 250ml
b. Labu ukur 100ml
c. Mortir dan stamfer
d. Corong
e. Biuret
f. Klem dan statis
g. Beakerglass.
h. Batang pengaduk.
i. Pipet tetes
j. Pipet Volume
*Bahan-Bahan yang perlu disiapkan adalah :
1. Larutan baku primer : NaCl 0,0350N
2. Larutan baku sekunder : AgNO3 0,0350N
3. Larutan indikator K2CrO4 5%
PROSEDUR KERJA
A. Standarisasi AgNO3 dengan NaCl
1. Masukkan 10 ml NaCl 0,0350 N ke dalam labu erlenmayer 250ml.
2. Ditambahkan dengan larutan indikator K2CrO4 5% 3 tetes.
3. Dititrasi dengan Larutan baku sekunder AgNO3 sampai terbentuk endapan warna merah bata.
4. Titrasi dilakukan sebanyak 3 X.
B. Penetapan Kadar
1. Timbang sampel snack yang sudah dihaluskan sebanyak 5gram , kemudian dimasukkan ke dalam
beakergass 100ml.
2. Ditambahkan dengan air panas 20-30 ml aduk agar semua garam larut maksimal. Atau tambahkan
20ml aquades kemudian dipanaskan sambil diaduk, panaskan jangan sampai mendidih. kemudian
dinginkan sebentar.
3. Pindahkan dalam labu ukur 250ml secara kuantitatif dan ditambahkan dengan aquadest sampai tandagaris, kocok sampai homogen.
4. Saring hingga didapat filtran yang jernih, kemudian dipipet filtrat sebanyak 10,0ml dengan pipet volume.
Masukkan kedalam labu erlenmayer 250ml.
5. Ditambahkan indikator K2CrO4 5% 3 tetes.
6. Dititrasi dengan larutan standart AgNO3 0.035 N sampai terbentuk endapan berwarna merah bata.
HASIL PENGAMATAN & PERLAKUAN
A. HASIL PENGAMATAN
Pada proses standarisasi larutan NaCl jernih di tambahkan indikator K2CrO4 pada erlenmayer menghasilkan larutan jernih agak kekuningan, setelah penambahan larutan baku sekunder AgNO3 lama kelamaan akan membentuk endapan yang berwarna merah bata.
Pada proses penetapan kadar sampel snack Cheetos Net , sampel padat dihaluskan dalam mortir dengan stamper, kemdian serbuk sampel ditimbang sebanyak 5gram. Serbuk tadi dilarutkan dalam beakerglas yang berisi aqua panas sebanyak 20ml membentuk larutan yang kental berwarna kuning pucat, dalam hal ini dimaksutkan agar NaCl yang terikat oleh lemak dapat larut sepenuhnya. Kemudian dimasukka kedalam labu ukur 250ml dan ditambahkan aqua sampai tanda batas labu ukur larutan kental tadi berubah jadi agak encer. Larutan tadi disaring sampai didapat filtrat yang jerih, filtran yang didapat dimasukkan kedalam labu erlenmayer sebanyak 10ml. Filtrat ditambahkan 3 tetes larutan indikator K2CrO4 5%, dan kemudian dititrasi dengan AgNO3 sampai membentuk endapan berwarna merah bata.
B. HASIL PERLAKUAN
Hasil yang diperoleh pada titrasi ini adalah :
* Standarisasi AgNO3 dengan NaCl
Larutan baku primer Larutan baku sekunder
10ml 3ml
10ml 2,9ml
10ml 3ml
Rata-Rata : (3 + 2,9 + 3) : 3 = 2,9ml
* Penetapan Kadar NaCl pada snack Cheetos Net
Larutan Sampel Larutan baku sekunder
10ml 5ml
10ml 4,8ml
10ml 5ml
Comments