Skip to main content

KANKER PAYUDARA (Mammae Cancer)



A. Pengertian Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Mangan, 2009).
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi tidak normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh. Baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang berusia 40 tahun (Uripi, 2002).

B. Penyebab Kanker
Dalam Lumungga (2009) ada empat faktor utama penyebab kanker seperti lingkungan, makanan, biologis dan psikologis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai keempat faktor penyebab kanker tersebut, yaitu:
1. Lingkungan
a. Bahan kimia
Zat yang terdapat pada asap rokok yang dapat menyebabkankanker paru pada perokok aktif dan perokok pasif (orang yang bukanperokok atau tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain) dalamjangka waktu yang lama. Bahan kimia untuk industri serta asap yangmengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinanseorang pekerja industri menderita kanker (Family’s Doctor, 2006).
b. Penyinaran yang berlebihan
Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan kanker kulit. Sinar radio aktif sinar X yang berlebihan atau radiasi dapat menimbulkan kanker kulit dan leukimia (Family’s Doctor, 2006).
c. Merokok
Perlu diketahui bahwa rokok putihbertanggung jawab 90% dari semua kasus kanker paru-paru yangmenjadi penyebab utama kematian baik dari wanita daripada pria.Setiap kali merokok maka akan menghirup sedikitnya 60 zatkarsinogen yang dapat menyebabkan kanker.
d. Polusi udara
Menurut Chen Zichou (www.antara.co.id) seorang ahli InstitutPenelitian Kanker mengatakan, penyebab utama meningkatnyajumlah kanker di China disebabkan polusi udara, lingkungan, kondisiair yang kian hari kian memburuk. Banyak perusahaan kimia danindustri yang membuang limbahnya kesungai dengan mudah. Hal inimenyebabkan air yang ada di sungai terkontaminasi oleh limbah yangberasal dari perusahaan-perusahaan yang ada disekitar sungai.Akibatnya air yang terkontaminasi tersebut secara langsung berakibatterhadap tumbuh-tumbuhan dan makanan.
2. Makanan
Para ilmuwan mendapatkan bahwa makanan-makanantertentu adalah sumber kanker. Makanan-makanan tersebut menjadisumber kanker oleh sebab adanya zat-zat kimia tertentu. Makananyang dapat menyebabkan kanker adalah:
a. Daging yang mengandung hormon sex buatan (DES orDiethylstilbestrol).
b. Bahanpemanis buatan seperti biang Gula dan saccharin.
c. Nitrosamines pada bahan-bahan pengawet buatan, dan bahanpewarna buatan, yang umumnya dipakai dalam produk daging,yang telah diproses dan juga banyak dalam produk makanankaleng.
d. Zat pewarna yang ada dalam makanan, minuman, kosmetik,maupun obat obatan.
e. Zat radioaktif yang sekarang ini terdapat hampir di seluruhbulatan bumi sebagai akibat dari percobaan bom atom sertapeledakan bom, yang masuk dalam tubuh manusia melaluimakanan, khususnya susu.
f. Kebanyakan makan garam.
g. Makanan yang sudah menjadi Tengik.
3. Biologi
a. Virus
Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan selnormal menjadi sel kanker (Family’s Doctor, 2006). Salah satu virusyang dapat menyebabkan kanker adalah virus HIV (humanimmunodefiency virus). Dimana virus HIV (human immunodefiencyvirus) ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Akibatnya wanitayang terinfeksi virus HIV (human immunodefiency virus) akan rentanterhadap infeksi HPV (human papillomavirus). Hal ini dapat dilihatbahwa 90% kasus kanker serviks disebabkan karena adanya infeksiHPV (human papillomavirus) (Gale dan Cahrette, 1995). Jenis virusini disebut virus penyebab kanker atau virus onkogenik (Family’sDoctor, 2006).
b. Hormon
Hormon adalah zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat-alat tubuh dan selaput tertentu. Pada beberapa penelitian diketahui bahwa pemberian hormon tertentu secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan beberapa jenis kanker seperti kanker payudara, rahim, indung telur dan prostat (kelenjar kelamin pria) (Family’s Doctor,2006).

c. Keturunan
Sejumlah penelitian menemukan bahwa sekitar 5% dari kasus kanker diakibatkan oleh faktor keturunan. Sebab ada orang yangterlahir dengan DNA rusak yang diturunkan salah satu orang tuamereka sehingga mereka memiliki resiko yang tinggi untuk terkenakanker. Faktor keturunan ini memang susah untuk dihindari. Tetapisejauh apa peranan gen yang abnormal masih belum diketahui(Misky, 2005).

C. Gejala Kanker
Pada stadium dini, kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit. Biasanya penderita menyadari bahwa tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah timbul rasa sakit, padahal saat ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki stadium lebih lanjut. Pengenalan gejala kanker harus dilakukan sedini mungkin, meskipun tidak ada rasa gangguan atau rasa sakit. Dengan mengetahui serangan kanker yang masih dalam stadium dini angka kesembuhan semakin besar. Pengenalan gejala kanker dapat dilakukan sendiri dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah-istilah sebagai berikut:
W = Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau terganggu.
A = Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
S = Suara serak dan batuk yang tidak kunjung sembuh.
P = Payudara atau ditempat lain ada benjolan.
A = Andeng-andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
D = Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang-lubang tubuh.(Mangan, 2009).

D. Pencegahan Kanker
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko terserang kanker. Berikut beberapa cara pencegahan kanker secara dini :
1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna dan bahan pengawet, serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2. Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri sendiri, atau berganti-ganti pasangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4. Hindari stress dan konflik yang berkepanjangan.
5. Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6. Periksakan kesehatan secara berkala.
7. Minumlah air murni yang sudah melaui proses penyaringan misalnya proses penyaringan reverse osmosis (RO).
8. Hindari terapi hormon sintesis.
9. Hindari penggunaan hormone sintesis saat KB dalam jangka waktu lama.
10. Rutin mengonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks, dan suplemen yang bersifat antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, dan pembuang racun. Misalnya, rutin mengonsumsi klorofil (Mangan, 2009).

E. Pengobatan
Beberapa pengobatan atau terapi untuk pengidap kanker dapat diberikan sebagai berikut :
1. Pembedahan
Pembedahan telah lama menjadi pengobatan untuk kanker, dimana catatan pertama pengangkatan payudara karena kanker terjadi pada tahun 200 M. pembedahan memberikan peluang yang lebih baik bagi penyembuhan kanker apabila dilakukan pada tumor padat yang berbatas tegas. Tumor yang telah bermetastasis dapat diterapi dengan pembedahan untuk menghilangkan rasa nyeri pasien akibat tumor yang menekan saraf di sekitarnya. Pembedahan juga digunakan untuk mengeksis bagian mayor dari tumor, yang mengurangi beban tumor dan meningkatkan respons terhadap kemoterapi atau radioterapi (Corwin, 2008).

2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi menggunakan ionisasi untuk membunuh sel tumor. Radiasi bekerja berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentan terhadap efek perusak dari radiasi adalah sel-sel yang berada pada stadium S atau M siklus sel. Sel tumor paling cenderung ditemukan dalam setiap stadium tersebut. Sayangnya, setiap saat banyak sel normal juga berada pada stadium tersebut dan dapat terbunuh akibat terapi radiasi. Dahulu, radiasi dianggap dapat embunuh hanya sel kanker dengan secara langsung merusak DNA. Akan tetapi, pemahaman lebih baik mengenai gen penekan tumor telah merevisi konsensus tentang bagaimana radiasi membunuh sel. Tampak bahwa radiasi membunuh sel dengan mengubah DNA yang cukup mengerem siklus sel, terutama dengan mengaktifkan protein p53 dan protein ras yang menyebabkan sel bunuh diri sel. Sayangnya, sel kanker sering kali telah menginaktifkan gen pengerem normal sehingga sel tersebut tidak mengalami apoptosis ketika terjadi kerusakan DNA. Hal ini membatasi kegunaan terapi radiasi. Keterbatasan lain dari terapi ini adalah terbentuknya jaringan parut yang mengarah pada fibrosis dan penurunan fungsi organ. Bagi beberapa kanker, sebagai contoh, limfoma Hodgkin, radiasi dapat digunakan secara tunggal untuk tujuan paliatif. Radiasi seringkali digunakan sebagai tindakan tambahan pada pembedahan, atau untuk memperkecil ukuran tumor sehingga mengurangi beban tumor (Corwin, 2008).
3. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan dari berbagai kelas berbeda untuk menghancurkan sel-sel yang berada pada stadium S, M, atau G awal siklus sel. Tumor tumbuh secara cepat sehingga banyak memiliki sel yang sedang bereplikasi dan membelah dan karenanya paling rentan terhadap kemoterapi. Akan tetapi, sel sehat juga rentan terhadap efek merusak dari kemoterapi. Kemoterapi sering digunakan sebagai tambahan untuk pembedahan atau terapi radiasi, namun dapat pula digunakan secara tersendiri. Kemoterapi juga digunakan untuk tujuan paliatif. Kemoterapi biasanya menyebabkan penekanan atau supresi sumsum tulang, yang akhirnya menyebabkan keletihan, anemia, kecenderungan perdarahan, dan peningkatan risiko infeksi (Corwin, 2008).
4. Imunoterapi
Imunoterapi adalah bentuk terapi kanker yang baru diciptakan yang memanfaatkan dua sifat atau ciri utama dari sistem imun, spesifitas dan daya ingat. Imunoterapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan memungkinkan pendeteksian semua tempat metastasis yang tersembunyi. Imunoterapi dapat merangsang system kekebalan pejamu agar berespons secara lebih agresif terhadap tumor, atau sel-sel tumor dapat diserang oleh antibody yang dibuat di laboratorium (Corwin, 2008).
Selain pengobatan secara medis yang telah disebutkan diatas, ada juga pengobatan secara herbal untuk mengobati penyakit kanker. Obat herbal adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan, baik itu tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal merupakan salah satu bagian dari obat tradisional. Dalam obat tradisional mencakup juga obat yang dibuat dari bahan hewan, mineral, atau gabungan dari bahan hewan, mineral, dan tumbuhan (Mangan, 2009).
Beberapa jenis tanaman obat mempunyai peran tersendiri dalam penyembuhan kanker. Peran tersebut antara lain sebagai sitostatika, imunomodulator, antineoplastik, anti-inflamasi, hepatoprotektor, dan analgesic. Saat ini, beberapa tanaman telah diformulasikan menjadi obat paten sebagai obat kanker. Misalnya sambiloto, buah pala, bidara upas, dan bidara laut telah diformulasikan menjadi obat kanker Karsinoma-1 untuk mengobati kanker, terutama kanker yang telah mengalami metastasis (Mangan, 2009).
Penggunaan obat herbal untuk mengobati kanker diaplikasikan pada hal-hal sebagai barikut :
1. Kanker yang terdiagnosis sejak dini
2. Kanker yang telah mendapatkan pembedahan
3. Diberikan sebagai pendukung radioterapi
4. Diberikan bersamaan dengan kemoterapi untuk mendapatkan efek aditif dan otensial, serta sebagai adjuvant (penawar) untuk mengurangi efek samping obat.
5. Sebagai kemopreventif bagi mereka yang berisiko tinggi terkena kanker (Mangan, 2009).
Tujuan terapai herbal untuk pengobatan kanker :
1. Menciptakan lingkungan yang tidak cocok untuk pertumbuhan kanker. Lingkungan tersebut sebagai berikut:
• Lingkungan tanpa karsinogen
• Lingkungan banyak oksigen
• Lingkungan dengan banyak mineral dan vitamin
2. Menghambat pertumbuhan sel kanker, hingga tua dan mati.
3. Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan akibat kanker dengan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai terapi paliatif (Mangan, 2009).

F. Diit Kanker
Makanan mempunyai peran penting bagi penderita kanker, sejak diagnosis, pelaksanaan pengobatan, sampai penyembuhan penyakit. Makanan mengandung unsure zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein, zat pengatur seperti vitamin, mineral, serta air. Pada penderita kanker kebutuhan gizi meningkat akibat proses keganasan dilain pihak, pengobatan, dan pembedahan, penyinaran, kemoterapi, maupun imunoterapi akan lebih berhasil dan berdaya guna jika penderita dalam keadaan status gizi baik (Urip, 2002).
Umumnya, penderita kanker membutuhkan diet tinggi kalori dan protein (TKTP). Zeeman (1991), mengestimasi energi yang dibutuhkan itu sebesar 2000 kalori dan protein 90 – 100 g/hari kepada penderita dengan status gizi baik. Jumlah ini diperlukan untuk mempertahankan status gizinya. Pada keadaan gizi kurang untuk pemulihan dibutuhkan 4000 kalori dan protein 100 – 200 g/hari. Wilkes (2000), mengestimasikan jumlah energy yang dibutuhkan pada penderita kanker adalah 35-40 kalori/kg BB/hari dan protein 1,5 – 2,0 g/kg BB/hari menurut Pesagi (1999) pada diet TKTP diberikan protein 2 – 2,5 g/kg BB/hari (Urip, 2002).
• Contoh :
Berdasarkan estimasi Wilkes (2000), seorang penderita kanker dengan BB 50 kg dalam sehari membutuhkan :
Energi = 50 x 40 kalori = 2000 kalori
Protein = 50 x 20 g = 100 g
(Urip, 2002).
Selain kebutuhan gizi makro penghasilan energi, dibutuhkan juga zat gizi mikro berupa vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup agar metabolisme dalam tubuh berjalan dengan baik. Cairan yang cukup juga harus diberikan untuk mengurangi efek toksik obat-obatan, serta mempercepat pengeluaran hasil pemecahan sel (Urip, 2002).
Contoh bahan makanan yang dikonsumsi oleh penderita kanker menurut Urip, 2002 :



DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2007. Buku saku Patofisiologi, Ed.3. EGC. Jakarta

Hartono, Andri. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Ed.2. EGC. Jakarta

Lumungga. 2009. Dukungan Sosial pada Pasien Kanker, Perlukah?. USU Press. Medan.

Mangan, Y. 2003. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Mangan, Y. 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sudiman, H. 1991. Faktor Gizi Pada Penyakit Kanker. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf/08_FaktorGizipadaPenyakitKanker.pdf.Diakses tanggal 5 Maret 2011.

Comments

Popular posts from this blog

PENETAPAN KADAR ANTALGIN DALAM TABLET

BAB I PENDAHULUAN I.1   Latar Belakang      Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. (Anief, 1999)      Analgetik atau obat penghilang rasa nyeri adalah zat-zat yang mengurangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antalgin merupakan derivat sulfonat dari aminofenazon yang larut dalam air. Obat ini dapat secara mendadak dan tak terduga menimbulkan kelainan darah yang adakalanya fatal. Karena bahaya agranulositosis, obat ini sudah lama peredarannya dibanyak negara, antara lain Amerika serikat, Swedia, Inggris dan Belanda. (Raharja 2007)      Berbagai cara dapat dilakukan untuk menentukan kadar suatu obat, tergantung dari struktur kimia dan sifat fisiko-kimianya. Antalgin dapat ditentukan kadarnya dengan menggunakan metode titrasi iodimetri. Titrasi Iodimetri adalah titrasi langsung terhadap zat-zat yang potensial oksidasinya lebih r

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG”

MAKALAH ANALISA MAKANAN “PEMUTIH DAN PEMATANG TEPUNG” Kelompok 5: 1.       ADE IDA LAILATUL 2.       AHMAD FAUZI 3.       EVA NIKMATUL KHUSNA 4.       SISKA DESI ARIYANI INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TAHUN AJARAN 2013-2014 KATA PENGANTAR             Bismillahirrohmannirrahim,             Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, serta sholawat beriring salam untuk rasulullah Nabi Muhammad SAW sebagai contoh tauladan dalam kehidupan.                         Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan maupun penyajian dalam tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.             Akhirnya, harapan penulis semoga tulisan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Kediri, 6 Januari 2014                                               

CONTOH KEMASAN SEDIAAN KRIM HERBAL